Subscribe:Posts Comments

You Are Here: Home Gula Aren

Gula Aren Buatan UD Putri Manis Desa Gunggungan Kidul kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo cukup terkenal diberbagai daerah khususnya Probolinggo. Banyak warga dan masyarakat mengeluti usaha tersebut untuk menambah dan menutupi kebutuhan sehari-hari. Sekalipun proses pengolahannya, hingga Air Nira menjadi gula aren mebutuhkan waktu, tenaga, kesebaran dan ketelitian.

Proses produksi itu, berawal dari Pohon Nira yang memiliki tandan yang masih muda. Tandan tersebut dibersihkan lebih dulu, sehingga ijuk yang membalut tandan tersebut dalam keadaan bersih. Baru menyediakan kayu sebesar kepal tangan orang dewasa yang disebut dengan gual-gual (Pemukul tandan Nira). Fungsi gual-gual itu untuk memukul bagian batang tandan nira yang akan dijadikan sebagai sumber keluarnya Air Nira.

Setelah itu petani Nira harus menyediakan tali sepanjang ukuran tingginya pohon Nira tersebut, gunanya untuk mengayun-ayunkan tandan. Sebab, menurut pemahaman masyarakat, mengayun-ayun tanda Nira itu termasuk tradisi setempat agar waktu pemotongan tandan airnya menjadi banyak. Baik pemukulan maupun mengayun-ayunkan tandan membutuhkan waktu selama 6 bulan. Jika terlihat sudah kondisi matang, barulah tandan tersebut dipotong sehingga airnya keluar dan ditampung dengan Garigit atau Garung (Tempet menampung Air Nira yang keluar dari tandannya red).

Garigit atau Garung yang dijadikan sebagai penampung Air Nira harus dalam keadaan bersih dan kering agar Air Niranya tidak rusak. Sebab, jika rusak Air Nira tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk dijadikan gula aren. Di dalam Garigit maupun Garung itu dimasukkan Raru (campuran atau pengawet Air Nira agar tetap jernih red).

Pengambilan Air Nira itu, dilakukan dua kali dalam sehari semalam. Setelah Air Nira dikumpulkan, selanjutnya proses pemanasan, tak obahnya seperti merebus air, hingga Air Nira itu sampai setengah matang. . Proses merebus Air Nira membutuhkan waktu yang lama. Dalam ukuran 10 kilogram Air Nira membutuhkan waktu sekitar 4 jam atau 5 jam baru bisa menjadi Tangguli. Setelah terkumpul menjadi Tangguli, kemudian direbus kembali dan disediakan jenis tuangan atau cetakan. yang sudah dalam kondisi matang dimasukkan dalam tuangan atau cetakan, lalu proses pengolahan dapat dikategorikan selesai dan hasil produksi sudah bisa dijual ke Pasar.
Tags:

0 komentar

Leave a Reply