You Are Here: Home makanan , Profile Kacang Sembunyi
Kacang Sembunyi
Posted by Bromo Telecenter on 00.52 // 0 komentarKacang Sembunyi Tak Lagi Sembunyi
Tak sedikit UKM yang mampu bertahan di tengah arus globalisasi saat ini. Salah satunya UKM milik H. Hasan yang telah ditekuni sejak tahun 1994 lalu.
Berbagai kreativitas terus dilakukan agar kacang sembunyi produksi UD. Soponyono-nya H. Hasan tetap diminati masyarakat. Diantaranya dengan memberikan penampilan baru pada kemasan kacang sembunyi. Jika sebelumnya kacang sembunyi dikemas dalam plastik kiloan, kini kacang sembunyi juga dikemas lebih rapi dalam sebuah kotak.
Bahkan terobosan baru dilakukan dengan melayani pesanan souvenir untuk acara hajatan seperti pernikahan dan khitanan. Agar lebih bervariasi, H. Hasan juga memproduksi stick dengan duo rasa manis dan asin,pastel kecil dan kacang telur. Hal ini lagi-lagi dilakukan untuk memenuhi selera masyarakat.
Yang pasti produksi kacang sembunyi, stick, pastel dan kacang telur ini aman dikonsumsi karena telah mengantongi lebel kesehatan dari Departemen Kesehatan.”ungkap jebolan Universitas Zainul Hasan Paiton ini.
Saat ini masyarakat se antero Probolinggo dan Pasuruan sudah tidak asing lagi dengan produksi Ud. Soponyono, yang lebih di kenal dengan Kacang sembunyi H. Hasan. Karena selain di jual di toko-toko pracangan, kacang sembunyi, stick, paste dan kacang telur tersebut sudah merambah ke swalayan dan supermaket.
Dalam sehari ia bisa memproduksi 25 kg kacang sembunyi, pastel kecil, stick dan kacang telur. Tak heran dari usaha tersebut, H. Hasan bisa meraup keuntungan hingga Rp. 5 juta setipa bulannya. Bahkan jika musim lebaran ayah dua orang anak ini, bisa memperoleh Rp. 30 juta salam sebulan.
Berbagai pelatihan pernah diikuti Walaupun usia sudah lansia, semangat belajar H. Hasan tidak pernah pupus. Karena itu, berbagai pelatihan pernah ia nikmati. Mulai pelatihan manajemen keuangan, pamasaran, medis plan, dll selalu diikutinya.
Selain pelatihan H. Hasan juga beberapa kali merasakan bantuan dari pemerintah, baik daerah, provinsi maupun pusat. Diantaranya bantuan pinjaman modal sebesar Rp. 40 juta dari provinsi dan Rp. 100 juta dari pemerintah pusat di th 2003. Sementara yang rutin adalah pinjaman modal dari Pemkab melalui program Peningkatan dan Pengembangan Kredit Modal Kerja Dinas Kopeprasi UKM Kabupaten Probolinggo, sebesar Rp. 5 juta – Rp. 10 juta.
Selain pinjaman modal, H. Hasan juga mendapatkan bantuan peralatan secara cuma-cuma dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabuapten Probolinggo dan Provinsi Jatim. Masing-masing berupa alat kemas dan gilingan, yang harganya ± senilai Rp. 50 juta.
‘Saya sangat berharap ada bantuan modal yang besar untuk memperluas tempat usaha. Karena dengan 15 orang karyawan, saya merasakan rumah induk sekaligus tempat usaha ini, kurang luas. Apalagi kalau musim lebaran, pasanan semakin banyak, sehingga membutuhkan perluasan secepatnya,”tegasnya singkat.
Ke depan, usaha yang ditekuni bersama istri tercintanya ini akan dilanjutkan putri bungsungnya. Yang saat ini tengah menempuh pendidikan S1 jurusan management.
“Sayang kalau usaha ini tidak diteruskan, sebab dari usaha ini juga saya dan istri bisa berhaji, dua anak saya bisa umrah dan menempuh pendidikan hingga S1. Bahkan si sulung saat ini sedang merampungkan program masternya (S2), “ungkapnya bangga.(Zdan)
0 komentar