Usaha yang digeluti Nito panggilan panggilan Anshori pria asli Wonomerto memang tergolong cukup langka bagaimana tidak produk yang dihasilkan Pak Nito lain dari pada usaha yang digeluti kebanyakan orang, Pak Nito memproduksi tali “Tongar” tali yang berukuran 3 meteran dengan kombinasi warna merah biru dikhususkan untuk seekor sapi yang dililitkan dihidung sampai kebelakang.
Tali Tongar memang asing bagi telinga orang awam, tapi bagi pemilik sapi tali ini merupakan kebutuhan untuk mengendalikan keseimbangan sapi-sapi yang dimiliki para peternak, tali disamping berperan untuk mejaga keseimbangan sapi juga untuk menjaga keamanan sapi jika sewaktu waktu llepas.
Tongar diproduksi oleh Pak Nito sejak sepuluh tahun yang lalu, berbahan tali raffia yang khusus didatangkan dari Surabaya, tali raffia diolah , dipilah dan dianyam sedemikian rupa hingga membentuk tali yang kuat dan sintetis.
Menurut Nito “ sebulan ia mampu memproduksi 5 ton tali yang sudah dispesan oleh pembelinnya, selain tali tongar saya juga memproduksi tali raffia yang digulung kecil-kecil untuk dijual kembali”
Bagi Nito ayah dua putra ini, menggeluti usaha tali sudah merupakan garis hidupnya, dengan usaha ini ia sudah mampu mencukupi keluarga dan 12 karyawannya, apalagi usahanya masih belum ada pesaing, jadi ia satu-satunya yang memproduksi tongar ini.
Tongar Nito dipasarkan keberbagai daerah terutama daerah madura, Surabaya, dan Pasuruan, yang menjadi kendala bagi Nito adalah kesediaaan bahan baku, kadang-kadang begitu pesanan mulai mengalir bahan baku yang dipesan masih belum ada, hal ini yang menghambat hasil produksinya, kalau sudah begini kami hanya bisa menunggu bersama 12 karyawannya.
Tali Tongar memang asing bagi telinga orang awam, tapi bagi pemilik sapi tali ini merupakan kebutuhan untuk mengendalikan keseimbangan sapi-sapi yang dimiliki para peternak, tali disamping berperan untuk mejaga keseimbangan sapi juga untuk menjaga keamanan sapi jika sewaktu waktu llepas.
Tongar diproduksi oleh Pak Nito sejak sepuluh tahun yang lalu, berbahan tali raffia yang khusus didatangkan dari Surabaya, tali raffia diolah , dipilah dan dianyam sedemikian rupa hingga membentuk tali yang kuat dan sintetis.
Menurut Nito “ sebulan ia mampu memproduksi 5 ton tali yang sudah dispesan oleh pembelinnya, selain tali tongar saya juga memproduksi tali raffia yang digulung kecil-kecil untuk dijual kembali”
Bagi Nito ayah dua putra ini, menggeluti usaha tali sudah merupakan garis hidupnya, dengan usaha ini ia sudah mampu mencukupi keluarga dan 12 karyawannya, apalagi usahanya masih belum ada pesaing, jadi ia satu-satunya yang memproduksi tongar ini.
Tongar Nito dipasarkan keberbagai daerah terutama daerah madura, Surabaya, dan Pasuruan, yang menjadi kendala bagi Nito adalah kesediaaan bahan baku, kadang-kadang begitu pesanan mulai mengalir bahan baku yang dipesan masih belum ada, hal ini yang menghambat hasil produksinya, kalau sudah begini kami hanya bisa menunggu bersama 12 karyawannya.
0 komentar